reaksi alkilasi pada senyawa karbonil

 
       Gugus karbonil terdiri dari sebuah atom karbon sp2 yang dihubungkan ke sebuah atom oksigen oleh sebuah atom ikatan sigma dan sebuah ikatan –pi. Ikatan-ikatan sigma gugus karbonil terletak dalam suatu bidang dengan sudut ikatan kira-kira 120ᴼ disekitar karbon sp2Ikatan pi yang menghubungkan C dan O terletak diatas dan dibawah bidang ikatan sigma tersebut. Gugus karbonil bersifat polar, dengan elektron-elektron dalam ikatam sigma, dan terutama elektron-elektron dalam ikatan pi, tertarik ke elektron yang lebih elektronegatif. Oksigen gugus karbonil mempunyai dua pasangan elektron menyendiri. Semua sifat-sifat struktural ini ke dataran, ikatan pi, polaritas dan adanya elektron menyendiri, mempengaruhi sifat dan kereaktifan gugus karbonil.

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut: 

           RH + CH2=CR’R’’ panah R-CH2-CHR’R”.

Alkilasi terjadi jika ion enolat nukleofilik bereaksi dengan elektrofilik alkil halide dalam reaksi SN2. Enolat dapat bertindak sebagai nukleofil pada reaksi SN2. Hydrogen digantikan oleh gugus alil. Reaksi ini salah satu dari reaksi penting pada enolat karena merupakan pembentukan ikatan karbon-karbon. Leaving group yang baik seperti klorida, bromide, iodide, tosylate yang biasanya digunakan. Juga, leaving group sekunder dan tersier tidak perlu digunakan karena reaktivitasnya buruk dan kemungkinan bersaing dengan reaksi eliminasi. Penting untuk menggunakan basa kuat seperti LDA atau sodium amida untuk reaksi ini. Menggunakan basa lemah seperti hidroksida atau alkoksida dapat menyebabkan terjadinya multiple alkilasi.  Berikut merupakan contoh reaksi alkilasi


Mekanisme alkilasi yaitu
Pembentukan Enolat


Penyerangan SN2

pemanfaatan teknik alkilasi pada pengolahan miyak bumi
           Pada proses yang umum dilakukan di pengilangan minyak, isobutana di alkilasi menggunakan alkena. alkena yang memilik MR rendah (biasanya campuran dari propilena dan butilena) danmenggunakan katalis yang bersifat asam kuat, antara asam sulfat (H2SO4) atau asam fluorida (HF).Pada pengilangan minyak proses tersebut biasa disebut unit alkilasi asam sulfat (SAAU) atau unit alkilasi fluorida (HFAU). Katalis tersebut memprotonasi alkena (campuran propilena dan butilena)untuk memproduksi karbokation ang reaktif, yaitu isobutana teralkilasi. Reaksi tersebut terjadi padatemperatur menengah (0 dan 300C) pada reaksi 2 fasa. Sangatlah penting untuk menjaga kadar isobutan terhadap alkena tetap tinggi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah reaksi samping yang menghasilkan produk dengan nilai oktan rendah. Kedua fasa tersebut dipisahkan secara spontan,sehingga fasa asam tersebut tercampur secara cepat dengan fasa hidrokarbon untuk menghasilkan luas permukaan kontak yang cukup.Produk yang dihasilkan disebut zat turunan alkil dan terkandung dalam campuran yangmengandung oktana yang tinggi, ikatan cabang dari hidrokarbon jenis parafin ( kebanyakanisopentana dan isooktana).


Alkilasi Enolat
Salah satu reaksi yang paling penting dari enolat adalah alkilasi oleh
adanya perlakuan dengan alkil halida. Reaksi ini sangat berguna untuk tujuan
sintesis karena memungkinkan pembentukan ikatan karbon-karbon baru, yaitu
menggabungkan dua senyawa yang lebih kecil menjadi molekul yang lebih
besar. Alkilasi terjadi bila anion enolat yang nukleofilik bereaksi dengan alkil
halida yang elektrofilik dan memaksa keluar ‘leaving group’ melalui mekanisme
SN2Reaksi dapat terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi
secara normal terjadi pada atom karbon.

Senyawa karbonil yang memiliki H alfa jika diperlakukan pada kondisi asam, akan membentuk enol, sedangkan pada kondisi basa membentuk ion enolat. Kondisi asam 3termasuk kontrol termodinamik karena mengacu pada kestabilan intermediet (enol).Sedangkan kondisi basa, termasuk kontrol kinetik karena mengacu pada terbentuknya ion enolat yang berjalan cepat.Perlakuan metil keton dengan LDA biasanya menghasilkan hanya lithium enolat pada sisi metil. Enolat ini terbentuk cepat, dan berikutnya dikenal dengan nama enolatkinetik.
Alasan terbentuk cepat:
a. proton pada gugus metil adalah lebih asam
b. terdapat tiga H alfa pada sisi metil dibandingkan 2 H alfa pada sisi lainnya
c. terdapat hambatan sterik pada penyerangan LDA pada sisi lain dari gugus
karbonil.



Enolate Litium
Enolat litium biasanya dibuat pada temperatur yang rendah dalam THF dengan basa amida yang terhalangi (LDA) dan stabil pada kondisi tersebut karena ikatan yang kuat O-Li. Formasi enolat diawali dengan formasi ikatan Li-O sebelum penghilangan proton pada posisi alfa oleh atom nitrogen basa.Reaksi ini berjalan dengan sangat cepat, sehingga tidak memberi kesempatan kepada senyawa karbonil untuk melakukan self-condensation.
Namun, keadaan akan berbeda jika senyawa karbonil yang digunakan adalah senyawa aldehida. Untuk membuat enolat litium dari aldehid bisa digunakan i-PrCHO, tapi secara umum pada aldehid peristiwa self-condesation berlangsung begitu cepat.Sehingga diperlukan cara khusus jika kita menginginkan enolat litium yang berasal dari aldehida (tidak dibahas di sini).Jika senyawa karbonil kedua ditambahkan, misal PhCHO maka akan terjadi reaksi aldoldengan formasi menguntungkan tingkat transisi siklik anggota enam sebagai berikut:
Sintesis Ester Malonat

 Sintesis ester malonat merupakan salah satu reaksi alkilasi karbonil yang terkenal dan tertua dan merupakan metoda yang bagus untuk membuat asam asetat yang tersubstitusi α dari alkil halida. Dietil malonat, dikenal dengan nama ester malonat, adalah lebih asam dibanding kebanyakan senyawa karbonil lain, karena atom hidrogen alfa diapit oleh dua gugus karbonil. Anion enolat dari ester malonat dapat terbentuk dari reaksi antara natrium etoksida dalam etanol, dan anion ini akan mudah teralkilasi oleh perlakuan dengan alkil halida menghasilkan ester malonat tersubstitusi α. Produk alkilasi ini masih mempunyai satu atom hidrogen alfa yang asam, dan proses alkilasi dapat terulang untuk menghasilkan ester malonat yang mengalami dialkilasi.







permasalahan :

1. Sintesis ester malonat merupakan salah satu reaksi alkilasi karbonil yang terkenal dan tertua dan merupakan metoda yang bagus untuk membuat asam asetat yang tersubstitusi α dari alkil halida. jelaskan bagaimana proses mekanisme reaksi pembentukannya ?

2. Formasi enolat diawali dengan formasi ikatan Li-O sebelum penghilangan proton pada posisi alfa oleh atom nitrogen basa.Reaksi ini berjalan dengan sangat cepat, sehingga tidak memberi kesempatan kepada senyawa karbonil untuk melakukan self-condensation. mengapa reaksi ini berjalan cepat , dan apakah ada kondisi dimana korbonil bisa melakukan self-condensation?

3. Senyawa karbonil yang memiliki H alfa jika diperlakukan pada kondisi asam, akan membentuk enol, sedangkan pada kondisi basa membentuk ion enolat. Kondisi asam termasuk kontrol termodinamik karena mengacu pada kestabilan intermediet (enol).Sedangkan kondisi basa, termasuk kontrol kinetik karena mengacu pada terbentuknya ion enolat yang berjalan cepat. apa yang menyebabkan reaksnya berjalan cepat dan faktor apa yang mempengaruhinya ?

Komentar

  1. Dari nomor 2.
    Karbonil bisa melakukan self-condensation karena terdapat keadaan yang jika senyawa karbonil yang digunakan adalah senyawa aldehida. Untuk membuat enolat litium dari aldehid bisa digunakan i-PrCHO, tapi secara umum pada aldehid peristiwa self-condesation berlangsung begitu cepat.Sehingga diperlukan cara khusus jika kita menginginkan enolat litium yang berasal dari aldehida (tidak dibahas di sini).Jika senyawa karbonil kedua ditambahkan, misal PhCHO maka akan terjadi reaksi aldoldengan.

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab permasalahan no 1 Dietil malonat, dikenal dengan nama ester malonat, adalah lebih asam dibanding kebanyakan senyawa karbonil lain, karena atom hidrogen alfa diapit oleh dua gugus karbonil. Anion enolat dari ester malonat dapat terbentuk dari reaksi antara natrium etoksida dalam etanol, dan anion ini akan mudah teralkilasi oleh perlakuan dengan alkil halida menghasilkan ester malonat tersubstitusi α. Produk alkilasi ini masih mempunyai satu atom hidrogen alfa yang asam, dan proses alkilasi dapat terulang untuk menghasilkan ester malonat yang mengalami dialkilasi.

    BalasHapus
  3. Nomor 3 Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol: Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon. .(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
    Generasi enolat keton adalah pada kali menantang karena mereka menimbulkan masalah dalam keton dapat memiliki proton enolizable di kedua sisi karbonil kelompok. Masalahnya tidak begitu banyak bila satu sisi keton tidak memiliki proton enolizable (acetophenone misalnya) atau keton adalah simetris (misalnya 3-pentanone). Masalah sebenarnya adalah dengan keton tidak simetris di mana proton enolizable yang hadir pada Sisi. Untuk reaksi yang sukses, kita harus mengontrol sisi enolat terbentuk. Jika salah satu dari dua proton secara signifikan lebih asam, pembentukan enolat selektif adalah lurus ke depan. Misalnya dalam kasus acetoacetate etil, ada dua jenis enolizable protons. Namun, hanya satu dari dua proton adalah terdeprotonasi pertama (Prof. Santosh Gharpure Prof Santosh Gharpure )
    Prinsip ini dapat diperpanjang lebih jauh dimana perbedaan dalam keasaman dari proton. di kedua sisi ini tidak diucapkan. dua enolat yang mungkin seperti yang ditunjukkan. Sekarang enols dan enolat adalah alkena dan karenanya semakin menggantinya, semakin stabil akan. Jadi, ketika kesetimbangan adalah mungkin, enolat lebih stabil akan membentuk. Hal ini dimungkinkan jika tersedia sumber proton, dalam hal ini yang sedikit berlebihan keton itu sendiri dapat bertindak sebagai sumber proton. Sekarang bandingkan situasi dimana kami menggunakan yang kuat, basis besar seperti LDA. LDA is too LDA terlalu menghambat dan menyerang paling tidak terhalang ikatan α CH ke grup karbonil. Ini juga suka untuk menyerang asam CH obligasi lebih dan ikatan CH pada diganti karbon kurang memang Selain itu, statistik membantu dengan proton lebih hadir pada kurang diganti atom karbon Faktor-faktor ini mengkombinasikan dan memastikan bahwa kita membentuk diganti kurang enolat (Prof. Santosh Gharpure Prof Santosh Gharpure )

    BalasHapus
  4. Nomor 3 Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol: Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan.

    BalasHapus
  5. Nomor 3 Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol: Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan.

    BalasHapus
  6. Permasalahan 3 Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.

    BalasHapus
  7. Saya akan menjawab permasalahan no 1 Dietil malonat, dikenal dengan nama ester malonat, adalah lebih asam dibanding kebanyakan senyawa karbonil lain, karena atom hidrogen alfa diapit oleh dua gugus karbonil. Anion enolat dari ester malonat dapat terbentuk dari reaksi antara natrium etoksida dalam etanol, dan anion ini akan mudah teralkilasi oleh perlakuan dengan alkil halida menghasilkan ester malonat tersubstitusi α. Produk alkilasi ini masih mempunyai satu atom hidrogen alfa yang asam, dan proses alkilasi dapat terulang untuk menghasilkan ester malonat yang mengalami dialkilasi.

    BalasHapus
  8. Alasan terbentuk cepat:
    a. proton pada gugus metil adalah lebih asam
    b. terdapat tiga H alfa pada sisi metil dibandingkan 2 H alfa pada sisi lainnya
    c. terdapat hambatan sterik pada penyerangan LDA pada sisi lain dari gugus
    karbonil.

    BalasHapus
  9. Saya akan menjawab permasalahan no 1 Dietil malonat, dikenal dengan nama ester malonat, adalah lebih asam dibanding kebanyakan senyawa karbonil lain, karena atom hidrogen alfa diapit oleh dua gugus karbonil. Anion enolat dari ester malonat dapat terbentuk dari reaksi antara natrium etoksida dalam etanol, dan anion ini akan mudah teralkilasi oleh perlakuan dengan alkil halida menghasilkan ester malonat tersubstitusi α. Produk alkilasi ini masih mempunyai satu atom hidrogen alfa yang asam, dan proses alkilasi dapat terulang untuk menghasilkan ester malonat yang mengalami dialkilasi.

    BalasHapus
  10. Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol: Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon. .

    BalasHapus
  11. Enol (juga disebut sebagai alkenol) adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat pada karbon berikatan rangkap dua. Enol dan senyawa karbonil (seperti keton dan aldehida) sebenarnya adalah isomer; ini dikenal sebagai tautomerisme keto-enol: Bentuk enol ditunjukkan pada gambar sebelah kiri. Biasanya ia tidak stabil dan berubah dengan cepat menjadi bentuk keto (keton) pada gambar sebelah kanan. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon. .

    BalasHapus
  12. jawaban permasalahan nomor 3 Gugus karbonil terdiri dari sebuah atom karbon sp2 yang dihubungkan ke sebuah atom oksigen oleh sebuah atom ikatan sigma dan sebuah ikatan –pi. Ikatan-ikatan sigma gugus karbonil terletak dalam suatu bidang dengan sudut ikatan kira-kira 120ᴼ disekitar karbon sp2. Ikatan pi yang menghubungkan C dan O terletak diatas dan dibawah bidang ikatan sigma tersebut. Gugus karbonil bersifat polar, dengan elektron-elektron dalam ikatam sigma, dan terutama elektron-elektron dalam ikatan pi, tertarik ke elektron yang lebih elektronegatif. Oksigen gugus karbonil mempunyai dua pasangan elektron menyendiri. Semua sifat-sifat struktural ini ke dataran, ikatan pi, polaritas dan adanya elektron menyendiri, mempengaruhi sifat dan kereaktifan gugus karbonil.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

tugas tambahan

SINTESIS SENYAWA OBAT YANG MEMLIKI PUSAT KIRAL

reaksi kondensasi karbonil